Sebuah Puisi: Venus
Sebuah Puisi: Venus
Kupeluk pelik yang mencekik larik
pada setiap tua sajak renta
beberapa kata masih belum istirah
Sepanjang mata kota yang telah berserah
Kupu-kupu dan peri mengepakkan sayapnya
Menjadi daun bintang, menjadi putri Andromeda
Bulan yang sedang bersemayam sempat tersenyum
Setelah menulis surat tentang rindu yang ranum
kemudian ingatan melempar sauh
Menangkap setiap lanskap kenangan
Hati yang kumal telah basah dan lusuh
di rumah memoar menempati genangan
Venus yang cantik melihat tongkat neptunus
Sebelum langit membacakan mantra nebula
Beberapa kata telah hilang dalam kamus
Dan terjerumus terjebak kata.
29 Sebtember 2020