Puisi: Sebuah Ruang Kosong
Puisi
SEBUAH RUANG KOSONG
Sungguh pagi ini cuaca amat kusam sekali
Wajahnya penuh polusi
Embunpun takut
Untuk sekedar menemani
Bunga-bunga layu
Daun gugur
Terkubur pilu
Juga kenangan, kusam
Menghembusnya perlahan
Rasa sesak terasa
Polusi memenuhi dada
Lapangan bola
Tempat rindu berpijak
Atap-atap langit
Stadion tuhan
Pagi yang kusam
Seakan tak terasa
Melihat senja yang terbit
Mendahului fajar yang tiba
Lalu, klise-kliselukisan wajahmu
penuh debu
tak kalah kusamnya
dengan langit biru
kutiup, berdebur cinta
bercampur rindu mengelabu
sebuah ruang kosong
di pojok ruangan
serasa tepat
mengabadikan wajahmu
yang penuh bara
petang menjelang
ku harap esok adalah
lagu-lagu yang mengenang
kupu-kupu terbang
menjemput daun-daun yang gugur
bersamamu,
aku menguburnya dalam-dalam
4 Desember 2016