Puisi: Di Sebuah Subuh
Puisi: Di sebuah Subuh
Di sebuah subuh
Bintang berdentum serupa gandum
Kemudian dari tubuhnya melahirkan percikan berisik;
Burung yang berangkat bekerja.
Apakah pagi telah merasuki ruang kamar dan isinya?
Sepasang mata dengan liar menanyakan kepada
Apa yang masih tersisih dalam ingatan yang dikenangnya
Kita kehilangan selimut, dante
Kedua kakinya telah lama berkelahi
Satu jam penuh sayatan dingin menjelajahi
Biar beku biar beku.
Selepas tengokan kipas
sebelum sempurna lima detik
Mata telah menyerahkan nasibnya
Menuju mimpi-mimpi
Kali ini mau tidak mau tubuhku terjebak bersamamu
Dalam pejam diam kelam semula semu semuka kamu
18 Oktober 2020