Sebuah puisi: Perjalanan Hujan Kepada Kekasihnya
Sebuah Puisi
PERJALANAN HUJAN KEPADA KEKASIHNYA
Sesudah hujan menurunkan air dalam
Jumlah yang bukan biasa
Ia mengalir menyapa kami
Dengan berbagai alunan desahnya
Kira-kira begini,
Tik. Tik. Tik.
Des. Des. Des.
Tik. Tik. Tik.
Des. Des. Des.
Hingga ia terus mengalir
Menyapa ladang-ladang kami
Hutan yang mataram
Kadang-kadang juga
Padang gersang
Semua ia lakukan dengan riang
Namun, ketika ia sudah jauh hinggap
Di gunung-gunung tinggi,
Mengalir di tengah sungai atau
Bahkan mengerami samudera,
Ia dijemput takdir. Saudara.
Matahari sudah lama menuggunya
Ia menguap, menjemput kabar dari langit
Lalu tidur panjang di atas sana.
Sumenep, 30 Januari 2017.