Sebuah Puisi: Hikayat Angin
Sebuah Puisi
HIKAYAT ANGIN
Dengarlah suara angin malam ini,
Nampaknya ia mendengus kesal
Pohon-pohon bergoyang
Ilalang saling pandang
Layak harimau yang mengaung
Malam ini, angin malam
Marah besar
Menabrak beberapa orang.
Orang-orang saling pandang
Hingga aku juga meradang
Ia mengusik layak pedang
Tapi, terkadang angin malam
Adalah angin rindu
Sudah tahu ia tempramental,
Tetap ada saja diujung sana
Yang selalu menitipkan salam dan doa
Yang tak henti jua
Sumenep, 3 Januari 2017.